BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Anatomi atau ilmu yang mempelajari
tentang susunan tubuh, darah atau hubungan bagian-bagiannya dengan satu sama
lainnya. Anatomi regional mempelajari letak dan hubungan atau bagian tubuh yang
tidak dapat berpisah dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan
sistem jaringannya. Hal ini membawa kita kepenggunan istilah anatomi fungsional
yang berkaitan erat dengan fisiologi atau ilmu faal.
Fisiologi mempelajari tentang fungsi
atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Ilmu ini sangat erat kaitannya
dengan pengatahuan tentang semua makhlup hidup yang tercakup dalam biologi.
Berkaitan dengan hal itu dilakukan
pengamatan atau percobaan pada praktikum kali ini untuk mengatahui bentuk ,
ukuran, dan mekanisme kerja dari jantung serta permenit dimana sebagai hewan
ujinya digunakan mencit ( Mus musculus )
.
B. Maksud
percobaan
Untuk memahami bentuk, ukuran, dan
mekanisme kerja dari jantung pada mencit (Mus
musculus).
C. Tujuan
percobaan
Untuk
mengetahui secara fisiologis mekanisme kerja serta ukuran jantung pada mencit (Mus musculus).
D. Prinsip
percobaan
Berdasarkan
pada pembedahan pada hewan uji mencit (Mus
musculus) dan di lakukan pengangkatan jantung untuk mengetahui berat
jantung , dimana sebelumnya di lakukan perhitungan jumlah denyut jantung hewan
uji sebanyak 3 kali.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
Secara internal jantung dipisahkan oleh
sebuah lapisan otot menjadi dua bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa.
Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari
dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa
jantung terdiri dari empat rongga,
serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri. (Anonim . 2011)
Jantung manusia merupakan jantung
berongga yang memiliki dua atrium dan dua ventrikel. Jantung merupakan organ
berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia
berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan. Terletak
dirongga dada sebelah kiri jantung, dibungkus oleh sesuatu selaput yang disebut
perikordium,jantung bertanggungjawab mempertahankan aliran darah dengan
sejumlah sel yang melengkapinya. untuk menjamin kelangsungan sirkulasi jantung
berkontraksi secara periodik. Otot jantung berkontraksi terus-menerus tanpa mengalai
kelelahan. Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi miogenik yaitu
kontraksi yang diawali, kekuatan rangsang dari otot jantung itu sendiri dan
bukan dari saraf.
Sesuai dengan etimologis jantung pada
dunia medis memiliki istilah kardio/kordio ialah berasal dari bahasa latin
“car” dimana dalam bahasa latin memiliki arti : sebuah rongga, sebagaimana
bentuk jantung yang memiliki rongga berotot yang memompa darah lewat pembuluh
darah dalam kontraksi bersama yang terulang dan berkontraksi maupun dalam kedokteran
istilah kordiak memiliki makna segala sesuatu yang berhubungan dengan
jantung,dalam bahasa yunani cordia sendiri digunakan untuk istilah jantung.
Sistem kordiorakuler merupakan sistem
yang memberi fasilitator proses pengangkutan sebagai substansi dari jantung ke
seluruh sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari arteri yang mengalirkan darah
dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.
Dinding serambi jauh lebih tipis
dibandingkan bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa
dari bawah ke atas dan memerlukan gaya lebih besar untuk menyuplai peredaran
darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh
yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan
jantung disambungkan oleh sebuah katub. Katub diantara serambi kanan dan bilik
kanan disebut katub trikupsidalis atau katub berdaun tiga. Sedangkan katub yang
ada diantara serambi kiri dan bilik kiri disebut katub mirtalis atau katub
bikuspidalis. (Anonim ,2011)
Pada saat berdenyut, setiap ruang
jantung mendengur dan terisi darah (diastol), selanjutnya jantung berkontraksi
memompa darah keluar dari ruang jantung (sistol). Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan. (Anonim . 2010)
Jantung merupakan organ yang sangat
penting bagi manusia, karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh
tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makan yang diperlukan untuk
metabolisme tubuh. Karena itu jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan
fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari adalah penyakit jangtung
koroner yang merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menyebabkan serangan
jantung. Untuk melakukannya kita perlu mengatahui bagaimana caranya agar
jantung kita tetap sehat, apa yang harus dihindari dan apa yang harus dilakukan
untuk menjaga kesehatan jantung.
Jantung adalah sebuah otot yang
berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung
(Myocardial infaction) bagian dari otot jantung yang mati sewaktu tidak
mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat
gizi lain yang dibawah oleh darah ini didapat melalui arteri (pembuluh darah)
koroner yang membungkus bagian luar jantung.
(http://scribd.com/doc/14322596/makalah-fisiologi-jantung)
Sirklus jantung adalah periode akhir kontraksi
jantung sampai akhir kontraksi.sirklus
jantung terdiri atas periode relaksasi yang dinamakan diastol dan periode
kontraksi disebur sistolik. Atrium
berfungsi sebagai tempat lewatnya darah menuju ventrikel dan juga dapat
berfungsi sebagai pompa yang lemah. (Tim dosen.2011)
B. Uraian
bahan
1. Aquadest
(
FI edisi III hal 96)
Nama
resmi : AQUA DESTILLATA
Nama
lain : Air suling
RM
: H2O
BM
: 18,02
Pemerian
: cairan jernih, t idak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Penyimpanan : dalam
wadah ztertutup baik.
2. Eter
( Depkes RI , 1979
)
Nama
resmi : AETHER
Nama
lain : Eter
RM
: CuH2O
BM
: 74,12
Pemerian
: cairan tranparan tidak berwarna bau khas, rasa manis dan
menguap sangat mudah terbakar,campuran uapnya dengan oksigen.
Kelarutan
: Larut dalam 10 bagian air, dapat bercampur dengan etanol (95%) P
dan dalam kloroform P, dengan minyak lemak dan minyak atsiri.
Penyimpanan : dalam
wadah tertutup rapat,kering, terlindung dari
Cahaya matahari.
3. Natrium
klorida (F1 edisi III hal 66)
Nama
resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama
lain : Natrium klorida
BM
: 58,44
RM
: Nacl
Pemerian
: Hablur heksa hedral tidak berwarna, atau serbuk hablur putih,
tidak berbau, rasa asink
Kelarutan
: larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 air mendidih, dan dalam
lebih kurang 10 bagian gliserol P, sukar larut
dalam etanol (95%).
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup baik
Khasiat :
Sumber ion klorida dan ion natrium
4. Ringer
laktat
Tiap 100 mg mengandung :
Natrium klorida (C3H9NaO3) : 31 gram
Natrium klorida (KcH4CL) :
6,0 gram
Natrium klorida (KCL) :
0,3 gram
Kalsium klorida (CaC13,2H2O) : 0,2 gram
Air untuk injeksi (Aquadest) : ad 1000 ml
Usmdantans : 27 m USM/7
Nat : 130 m a/7
Cl : 109,5 m eg/7
Ca++ :
27
Laktat :
27,5 m eg/7
C. Uraian
Hewan uji
a. Klasifikasi
mencit (Mus musculus)
Kingdom :
Animalia
Divisio : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus
musculus
b. Morfologi
Mencit
(Mus musculus) adalah anggota muridae
(tikus-tikusan) yang berukuran kecil, mudah dijumpai dirumah-rumah dan dikenal
sebagai hewan pengganggu karena biasanya menggigit mebel dan barang lainnya,
serta bersarang disudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mammalia
terbanyak kedua didunia.
c. Karakteristik
- Pubertas : 95 hari
- Masa
beranak : sepanjang tahun
- Lama
hamil : 19-20
- Masa
tumbuh :
60 hari
- Umur
dewasa : 35 hari
- Lama
hidup : 2-3 tahun
- Volume
darah :
7,5 %
- Denyut
jantung :
300 %
- Pernapasan
rate : 94-163 napas/menit
- Jumlah
anak : rata-rata 6 , bisa
15
- Suhu
(rectal) : 35-39 o C(rata
–rata 37.4 o C
- Berat
lahir : 1.5 -1.0
gram
- Berat
dewasa jantan : 20 - 40 gram
- Berat
dewasa betina : 18 – 35 gram
- Aktivitas
: Noctual (malam)
- Perkawinan
kelompok : 4 betina dengan 1 jantan
- Siklus
kelamin : poliesturus
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
dan bahan
a. Alat
yang digunakan :
1. Alat
bedah (Pisau bedah)
2. Gelas
arloji
3. Gelas
kimia
4. Jarum
pentul
5. Papan
bedah
6. Pinset
7. Stopwatch
8. Timbangan
analitik
b. Bahan
yang digunakan :
1. Eter
2. Hewan
uji mencit (Mus musculus)
3. Kapas
4. Ringer
laktat
c. Cara
kerja
1. Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang
berat badan mencit (Mus musculus)
dibius dengan cara dimasukkan kedalam gelas kimia lalu diberi kapas yang telah
diberi eter lalu ditutup.
3. Setelah
mencit pingsan atau terbius, kemudian dibedah mulai dengan menusuk ke empat
kakinya dengan menggunakan jarum pentul, setelah itu pembedahan dimulai dengan
membedah bagian kulit luar kemudian kulitnya ditusuk dengan menggunakan jarum
pentul. Setelah toraxnya sudah terlihat maka torax tersebut digunting supaya
jantung bisa terlihat dengan jelas
4. Setelah
jantung terlihat maka perhitungan dimulai tiap satu menit selama 3 menit.
5. Setelah
pengamatan jantung diangkat dan direndam dengan ringer laktat.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabel pengamatan I
No.
|
Mencit
|
|
Berat Badan
hewan uji
|
Berat jantung hewan uji
|
|
1.
|
19 gram
|
0.09 gram
|
2.
|
17 gram
|
0.07 gram
|
Tabel pengamatan II
Hewan uji
|
Denyut jantung
|
% bobot jantung
|
Keterangan
|
|||
Menit I
|
Menit II
|
Menit III
|
Menit IV
|
|||
Menci I
|
128
|
110
|
78
|
71
|
0,47
|
Menurun
|
Mencit II
|
130
|
115
|
85
|
79
|
0,41
|
Menurun
|
BAB V
PEMBAHASAN
Pada
percobaan anatomi dan fisiologi jantung dan pembuluh darah Menggunakan hewan
uji mencit (Mus musculus) dimana
mencit ditimbang terlebih dahulu. Kemudian dibius dengan eter didalam gelas
kimia hingga mencit tidak sadar. Setelah itu mencit diletakkan diatas papan
bedah kemudian keempat kakinya ditusuk dengan menggunakan jarum pentul.
Kemudian mencit dibedah dari dada sampai bagian perutnya, dihitung denyut
jantungnya dan dicatat setiap 1 sampai 3 menit. Setelah itu jantung mencit
diangkat dan direndam didalam ringer laktat.
Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan mengukur tiap menit dimana denyut
jantung mencit pertama pada menit ke-1 128 kali/menit, pada menit ke-2 110
kali/ menit, dan pada menit ke-3 28 kali/menit. Denyut jantung rata-rata 105
kali/ mmHg. Sedangkan pada mencit kedua diperoleh pada menit ke-1 130
kali/menit, pada menit ke-2 15 kqli/menit, dan pada menit ke-3 85 kali/menit.
Denyut jantung rata-rata 78 kali/mmHg.
Dimana
persen bobot jantung pada mencit pertama 0,47% dengan berat badan 19 gram dan
berat jantung 0,09 gram. Sedangkan persen bobot jantung mencit pada menit ke-2
diperoleh persen bobot jantung mencit 0,41 % dengan berat badan mencit 17 gram
dan berat jantung 0,07 gram.
Berdasarkan
literatur dengan jumlah denyut jantung manusia 60-100 per menit. Sedangkan
jantung mencit 140 -180 per menit sesuai
dengan literatur, yaitu dengan jantung mencit yang diperoleh pada mencit
pertama 105 kali/mmHg dan pada mencit kedua 79 kali/mmHg. Hal yang menyebabkan denyut
jantung mencit yang diperoleh berbeda dengan literatur karena pada saat
menghitung denyut jantung mencit dilakukan pembiusan, terlebih dahulu sebelum
dibedah sehingga jantung tidak bekerja secara maksimal. Denyut jantung mencit
semakin lama semakin menurun bahkan lama-kelamaan akan berhenti berdenyut. Hal
ini disebabkan karena pada saat pembedahan dilakukan terjadi pendarahan pada
mencit sehingga darah tidak keseluruhan ke jantung dan mengakibatkan jantung
memompa kurang maksimal oleh tidak adanya oksigen masuk ke dalam jantung, akibat
terputusnya vena pulmonalis.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang
telah di lakukan, maka dapat di simpulkan bahwa:
1. Persen
bobot jantung mencit I adalah 0.41%, dimana berat mencit 19 gram dan berat
jantung mencit 0.09 gram, sedangkan pada mencit II persen bobot jantungnya
adalah 0.47% , dimana berat mencit adalah 17 gram dan berat jantung mencit 0.07
gram.
2. Denyut
jantung rata-rata adalah 110 / menit
3. Semakin
besar badan mencit ( Mus muscullus
)maka semakin besar pula bibot jantungnya.
B. Saran
Kami
sangat membutuhkan kehadiran kakak di kampus ini demi kelancaran kami dalam
pembuatan laporan lengkap ini.
DAFTAR PUSTAKA
C. Pearce
. Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi
Paramedis. PT Gramedia : Jakarta
Depkes RI. 1979.
Farmakope Indonesia Edisi III. Dirjen POM.
: Jakarta
Erwin,
Rahman. 2009. Fisiologi manusia. Universitas Indonesia Timur : Makassar
Riandary, Henn. 2007.
Sains biologi 2. Tiga serangkai pustaka Mandiri : Solo
Tim
Dosen .2010. Penuntu Praktikum Anatomi
dan Fisiologi Manusia. UIT : Jakarta
Lampiran I
Skema kerja
Mencit
Di timbang
Di bisu dengan eter
(dalam gelas kimia )
Di bedah
Di
hitung frekuensi denyut jantung mencit
Ulangi perlakuan sebanyak 3 x
Di ambil jantung dan di timbang
Di rendam dengan Ringer laktat
Analisis
data
Pembahasan
Kesimpulan
Lampiran II
Perhitungan
Pada mencit I
, Diketahui :
Berat badan mencit adalah 19 gram
Berat jantung mencit adalah 0.09 gram
Denyut jantung I adalah 128
Denyut jantung II adalah 110
Denyut jantung III adalah 78
Denyut jantung IV adalah 71
Denyut
jantung rata – rata =
=
=
96.75 kali / menit
persen
bobot jantung =
=
=
0,47 %
Pada mencit II , Diketahui :
Berat badan mencit adalah 17 gram
Berat jantung mencit adalah 0.07 gram
Denyut jantung I adalah 130
Denyut jantung II adalah 115
Denyut jantung III adalah 85
Denyut jantung IV adalah 79
Denyut
jantung rata – rata =
=
= 102,2 kali / menit
persen
bobot jantung =
=
=
0,41 %
Gamabar mencit
1.
2
3
Keterangan gambar:
1.
Jarum pentul
2.
Jantung
3.
Papan bedah